I Wayan Alit Sudarsana is the founder of Little Circle Foundation (LCF), LCF is a non-profit orgranization focuses on improving the quality of education in Bali, Indonesia through knowledge sharing, people empowerment, and volunteering. He finished his law degree at Udayana University, Bali in 2015. He was also a Fulbright scholar at Department of Political Science University of Utah, Salt Lake City, USA and a Putera Sampoerna Foundation Scholar at Faculty of Law, Udayana University, Denpasar, Bali, Indonesia.
In 2014 he was awarded Twincle Fellowship to study at Chiba University, Japan. Recently he was awarded the prestigious Southeast Asia Global Undergraduate Leader (SEAGULL) scholarship by Singapore Management University.
In 2015 he was selected as one of the 50 Global Youth Leaders to participate in Global Youth Advocacy Workshop on Global Citizenship Education (GCED) organized by, UNESCO, The UN Secretary General's Initiative on Education, Asia Pacific Center of Education for International Understanding, and Mahatma Gandhi Institute of Education for Peace and Sustainable Development in Busan, Republic of Korea. He was recently selected to participate in UNAOC-EF Summer School at New York, USA.
His hobby is making new hobbies. Some of his hobbies usually have something to do with languages, music, photography, basketball, soccer, skateboard, apps, video tutoring, writing, technology, politics and law. He wrote a book about Linux operating system in 2009 and write regularly on his personal web site. He is a multilingual speaker, he speaks Balinese, Indonesian, English, French and currently studying Spanish and Japanese. He also a volunteer at Jackson Elementary school in Salt Lake City, Utah, USA.
In 2015 he was selected as one of the 50 Global Youth Leaders to participate in Global Youth Advocacy Workshop on Global Citizenship Education (GCED) organized by, UNESCO, The UN Secretary General's Initiative on Education, Asia Pacific Center of Education for International Understanding, and Mahatma Gandhi Institute of Education for Peace and Sustainable Development in Busan, Republic of Korea. He was recently selected to participate in UNAOC-EF Summer School at New York, USA.
His hobby is making new hobbies. Some of his hobbies usually have something to do with languages, music, photography, basketball, soccer, skateboard, apps, video tutoring, writing, technology, politics and law. He wrote a book about Linux operating system in 2009 and write regularly on his personal web site. He is a multilingual speaker, he speaks Balinese, Indonesian, English, French and currently studying Spanish and Japanese. He also a volunteer at Jackson Elementary school in Salt Lake City, Utah, USA.
Although he is an IR student, never ask him about the political situation in the world, since he will simply say “Hmmm, just wait for Alien invasion”.
You can contact him at w(dot)sudarsana(at)gmail(dot)com, facebook or KakangWeb.net.
1st Director Dr. Pt Tuni Cakabawa Landra, SH, M.Hum
Saat ini berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum, Universitas Udayana, Bali, Indonesia.
S1 FH Univ. Udayana 1987 S2 Univ. Pajajaran 1994, S3 Univ. Indonesia
Karir :
Pria kelahiran Bangli, Bali, 24 Desember 1961 ini aktivitasnya sangat lekat dengan dunia akademik dan hukum. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang ini dilakoninya. Pengabdiannya pada dunia akademis antara lain diwujudkan sebagai dosen di FH Universitas Udayana (sejak tahun 1988) dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra, Denpasar (1987-1988), sebagai Co-Lecturer pada Summer Law Programme kerjasama antara FH Univ. Udayana dengan School of Law University of San Fransisco, California, Udayana AS (1995 dan 1997).
Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Bagian Hukum Internasional FH Universitas Udayana (1997-1999) dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Ekonomi Univ. Udayana (1997-1999), kemudian menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan pada Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia FH Universitas Udayana (1999-2001). Selain sebagai akademisi, pria yang telah dikaruniai 2 orang putri dan seorang putra ini juga merambah ke dunia kenegaraan dan kebangsaan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmennya di bidang hukum.
Antara lain sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Daerah Tingkat I Bali (1999) dan sebagai Anggota MPR RI dari unsur Utusan Daerah Provinsi Bali (periode 1999-2004) adalah sejumlah jabatan yang pernah dipegang Mahasiswa Teladan Universitas Udayana (1986) ini sebelum terpilih sebagai hakim konstitusi dari jalur DPR. Ketertarikannya pada bidang seni peran membuat pria yang menguasai seni bela diri karate ini terlibat aktif selama tujuh tahun dalam kelompok Teater Sanggar Putih Denpasar (1983-1990) di samping juga bergiat bersama kelompok teater di almamaternya, yaitu Teater Justitia FH Univ.
Udayana dan Teater Kampus yang berhasil menjuarai sejumlah lomba. Peraih penghargaan Tokoh Tabun 2001 dari harian Denpasar Pos ini juga menjadi salah satu pendiri Yayasan Arti (Arti Foundation) yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan kesenian (1998). Di sela-sela kesibukannya, pria tamatan program Pasca Sarjana Unpad, Bandung dalam Bidang Kajian Hukum Internasional (1994) ini juga aktif menulis. Berbagai judul buku telah diterbitkan dan tulisan tulisannya pun sering dimuat koran-koran lokal dan na-sional. Demikian pula berbagai pemikirannya yang di sampaikan pada seminar atau diskusi publik.
"Mungkin benar bahwa tanpa demokrasi dan rule of law suatu bangsa bisa menikmati kemakmuran, tetapi adalah juga benar bahwa tanpa demokrasi dan rule of law suatu bangsa sudah pasti tidak menikmati keadilan." Pernyataan ini adalah bentuk komitmennya dalam penegakan demokrasi dan prinsip rule of law. Melalui MK, is meneguhkan tekadnya untuk mem¬perkokoh komitmennya dan memenuhi harapan masyarakat akan tegaknya prinsip rule of law dan kehidupan yang demokratis di Indonesia.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Bagian Hukum Internasional FH Universitas Udayana (1997-1999) dan Dosen Luar Biasa pada Fakultas Ekonomi Univ. Udayana (1997-1999), kemudian menjadi Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan pada Pusat Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia FH Universitas Udayana (1999-2001). Selain sebagai akademisi, pria yang telah dikaruniai 2 orang putri dan seorang putra ini juga merambah ke dunia kenegaraan dan kebangsaan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmennya di bidang hukum.
Antara lain sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Daerah Tingkat I Bali (1999) dan sebagai Anggota MPR RI dari unsur Utusan Daerah Provinsi Bali (periode 1999-2004) adalah sejumlah jabatan yang pernah dipegang Mahasiswa Teladan Universitas Udayana (1986) ini sebelum terpilih sebagai hakim konstitusi dari jalur DPR. Ketertarikannya pada bidang seni peran membuat pria yang menguasai seni bela diri karate ini terlibat aktif selama tujuh tahun dalam kelompok Teater Sanggar Putih Denpasar (1983-1990) di samping juga bergiat bersama kelompok teater di almamaternya, yaitu Teater Justitia FH Univ.
Udayana dan Teater Kampus yang berhasil menjuarai sejumlah lomba. Peraih penghargaan Tokoh Tabun 2001 dari harian Denpasar Pos ini juga menjadi salah satu pendiri Yayasan Arti (Arti Foundation) yang bergerak dalam bidang konservasi dan pengembangan kesenian (1998). Di sela-sela kesibukannya, pria tamatan program Pasca Sarjana Unpad, Bandung dalam Bidang Kajian Hukum Internasional (1994) ini juga aktif menulis. Berbagai judul buku telah diterbitkan dan tulisan tulisannya pun sering dimuat koran-koran lokal dan na-sional. Demikian pula berbagai pemikirannya yang di sampaikan pada seminar atau diskusi publik.
"Mungkin benar bahwa tanpa demokrasi dan rule of law suatu bangsa bisa menikmati kemakmuran, tetapi adalah juga benar bahwa tanpa demokrasi dan rule of law suatu bangsa sudah pasti tidak menikmati keadilan." Pernyataan ini adalah bentuk komitmennya dalam penegakan demokrasi dan prinsip rule of law. Melalui MK, is meneguhkan tekadnya untuk mem¬perkokoh komitmennya dan memenuhi harapan masyarakat akan tegaknya prinsip rule of law dan kehidupan yang demokratis di Indonesia.
Secretary I Kadek Apdila Wirawan
Karir :
Lahir di Klungkung, 21 April 1992. Anak desa yang tumbuh dan berkembang di Desa Pakraman Koripan Tengah, Banjarangkan. Sempat mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Banjarangkan, kemudian berpindah ke SDN 1 Semarapura Kangin, melanjutkan di SMPN 2 Semarapura dan SMAN 1 Semrapura. Selama menempuh pendidikan tinggi di FH Univ. Udayana pernah tergabung dalam Himpunan Komunitas Peradilan Semu Indonesia, Udayana Moot Court Community, Student Community for International Law, Asian Law Student Association. Mengikuti beberapa kompetisi Peradilan Semu Nasional, meraih Juara III Nasional pada Piala Prof. Soedarto III di Univ. Diponegoro, Semarang. Pernah mengikuti Legal Clinic dan sempat magang di Kejaksaan Negeri Gianyar serta Lembaga Bantuan Hukum Bali. Tergabung dalam Court Monitoring KPK sejak tahun 2012 dan tahun 2013 sebagai Koordinator Mahasiswa sebagai pengawas sejumlah kasus-kasus korupsi di Bali. Saat ini bersama IWAS dkk mendirikan Yayasan Lingkaran Kecil serta Klinik Hukum untuk membantu masyarakat yang miskin dan awam hukum dalam mencari keadilan.
Treasurer - I Gede Bagus Ananda Pratama, SH
LCF STAFF:
- Ni Made Wulan Kesuma Wardani, SH (Social Media Coordinator)
- Dwi Krisna Arjati (2nd Treasurer)
Pendidikan :Fakultas Hukum Universitas UdayanaKarir :
Lahir di Badung, 10 Januari 1994. Sempat mengenyam pendidikan dasar di TKK
Bergabung dengan Yayasan Lingkaran Kecil (Little Circle Foundation) pada tahun 2015.
nice one
ReplyDeletehttps://www.arah.com/unik.html
ReplyDelete